Pasar properti di Indonesia telah mengalami kondisi yang sulit selama pandemi. Namun, seperti yang ditunjukkan oleh data dari Colliers, permintaan rumah sewa dari pasar ekspatriat telah meningkat 2 kali lipat dalam beberapa waktu terakhir. Hal ini menunjukkan bahwa masa-masa sulit bagi pasar properti sudah berakhir dan mulai pulih kembali. Pemilik properti juga mulai lebih bersedia untuk menyewakan rumah mereka, dengan jangka waktu sewa yang lebih panjang dan kondisi seperti “sebelum pandemi”. Kami akan mengeksplor lebih jauh kondisi pasar properti saat ini dan prospek di masa depan dalam blog ini.
Data yang dikeluarkan oleh Colliers menunjukkan bahwa anggaran pemerintah atau kedutaan tidak terpengaruh oleh pandemi, sehingga permintaan rumah sewa dari pasar ekspatriat tetap stabil. Hal ini menunjukkan bahwa masa-masa sulit bagi pasar properti sudah berakhir dan mulai pulih kembali.
Pemilik properti juga mulai lebih bersedia untuk menyewakan rumah mereka, dengan jangka waktu sewa yang lebih panjang dan kondisi seperti “sebelum pandemi”. Hal ini menyebabkan masa sewa kembali ke jangka panjang dan cenderung tahunan, sekitar 1-2 tahun, terutama untuk properti dengan permintaan tinggi seperti Atmaya Residence dan Executive Paradise.
Ini menandakan bahwa pasar properti di Indonesia sedang membaik dan prospek di masa depan tampak cukup positif. Namun, tetap diperlukan pemantauan dan pengamatan lebih lanjut untuk memastikan kondisi pasar yang stabil.
Table of Contents
Kinerja Semester II 2022 dan Prospek Tahun 2023
Semester II 2022 menunjukkan kinerja yang cukup baik dalam pasar properti Indonesia. Data menunjukkan bahwa permintaan rumah sewa dari pasar ekspatriat cukup tinggi dan kompleks perumahan yang tersedia cenderung penuh. Hal ini menunjukkan bahwa pasar properti sedang pulih dari masa-masa sulit yang diakibatkan oleh pandemi.
Colliers menyatakan bahwa “Semester II 2022 lalu memiliki kinerja terbaik selama era Covid-19, terbukti dengan permintaan yang tinggi dan penyewa penuh di kompleks perumahan” . Hal ini mengindikasikan bahwa tren ini kemungkinan akan berlanjut di tahun ini. Namun, tetap diperlukan pemantauan dan pengamatan lebih lanjut untuk memastikan kondisi pasar yang stabil.
Prospek pasar properti di Indonesia di tahun 2023 tampak cukup positif. Pemerintah diharapkan akan mengakhiri Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada akhir tahun, yang akan membuat aktivitas masyarakat mulai kembali normal. Hal ini akan membuat permintaan rumah sewa dari pasar ekspatriat meningkat dan pasar properti akan kembali stabil.
Menurut Colliers, “Kami perkirakan pasar akan kembali normal di tahun ini, karena pemerintah mengakhiri Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Indonesia pada akhir tahun.” Meskipun demikian, ekspatriat tetap memilih kendaraan pribadi, terutama mobil, sebagai pilihan utama dalam pemilihan tempat tinggal. Namun, ini tidak menjadi faktor penentu permintaan ekspatriat untuk tinggal di sekitar.
Secara keseluruhan, prospek pasar properti di Indonesia di tahun 2023 tampak cukup positif. Namun, tetap diperlukan pemantauan dan pengamatan lebih lanjut untuk memastikan kondisi pasar yang stabil.
Aktivitas Sewa Serviced Apartment
Aktivitas sewa serviced apartment tetap kuat di tahun 2022, terutama pada kuartal 4. Penerapan kebijakan kembali ke kantor dan pelonggaran pembatasan masuknya ekspatriat mendorong aktivitas sewa selama kuartal tersebut. Hasilnya, tingkat hunian serviced apartment di Jakarta meningkat menjadi 61,15%, naik 1,3% quarter-over-quarter.
Menurut Colliers, “Aktivitas sewa serviced apartment tetap kuat, meningkat di Q4 2022. Penerapan kebijakan kembali ke kantor, serta pelonggaran pembatasan masuknya ekspatriat mendorong aktivitas sewa selama kuartal tersebut.” Hal ini menunjukkan bahwa prospek pasar serviced apartment di Jakarta cukup positif.
Harga Sewa
Menurut data yang dikeluarkan oleh Colliers, pemilik properti di Jakarta menawarkan harga sewa yang stabil. Harga sewa di kawasan Central Business District (CBD) ditawarkan sebesar Rp402.324/m2/bulan, sementara di kawasan non-CBD Jakarta Selatan ditawarkan sebesar Rp368.826/m2/bulan.
Colliers menyatakan bahwa “Dalam hal tarif sewa, pemilik stabil menawarkan harga di Rp402.324/m2/bulan di CBD dan Rp368.826/m2/bulan di non-CBD Jakarta Selatan.” Hal ini menunjukkan bahwa pasar sewa properti di Jakarta cukup stabil, meskipun harga sewa di kawasan CBD lebih tinggi dibandingkan kawasan non-CBD Jakarta Selatan. Namun, tetap diperlukan pemantauan dan pengamatan lebih lanjut untuk memastikan kondisi pasar yang stabil.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, prospek pasar properti di Indonesia tampaknya mulai membaik, terutama dalam segmen rumah sewa dan serviced apartment. Permintaan yang tinggi dari ekspatriat, serta kebijakan pemerintah yang mulai dibuka, membuat prospek pasar ini cenderung positif di tahun 2023.
Walaupun demikian, masih diharapkan ada pemantauan dan pengamatan lebih lanjut untuk memastikan kondisi pasar yang stabil. Hal ini penting dilakukan agar dapat mengantisipasi perubahan yang mungkin terjadi dalam pasar properti dan mengambil tindakan yang diperlukan.
Dalam blog ini, kami telah mengeksplor kondisi pasar properti saat ini dan prospek di masa depan, termasuk kinerja semester II 2022, prospek tahun 2023, aktivitas sewa serviced apartment, dan harga sewa. Semoga informasi yang diberikan dapat membantu dalam memahami kondisi pasar properti saat ini dan prospek di masa depan.
Jika Anda tertarik untuk menjual, membeli atau menyewa rumah atau apartemen di Indonesia, kunjungi website rumahub.com. Website tersebut menyediakan berbagai pilihan properti yang sesuai dengan kebutuhan dan budget Anda. Anda dapat mencari properti berdasarkan lokasi, harga, jumlah kamar, dll. Selain itu, Anda juga dapat menemukan berbagai informasi mengenai pasar properti di Indonesia dan tips mengenai cara menjual, membeli atau menyewa properti yang tepat. Jangan lewatkan kesempatan untuk menemukan properti impian Anda, kunjungi rumahub.com sekarang juga!
Referensi:
CNBC Indonesia. “Masa ‘Neraka’ Properti Sudah Lewat, Apartemen Sewa Laris Lagi”
